Seberapa Besar Sih Niat Saya Untuk Jadi Game Blogger?
Jumat, September 23, 2016
Melalui artikel ini saya ingin tahu sebesar apa sih keinginan saya untuk jadi game blogger? Apakah aktifitas ini akan terhenti dalam beberapa bulan kedepan? Atau bisa berkelanjutan?
Nah pada postingan inilah saya akan curhat sekaligus bertanya dan sekaligus pula memberikan tips untuk kawan semua.
Kita semua tahu, keberadaan Game Blogger itu sangatlah langka dibandingkan nichie blog yang lainnya. Bahkan saya yakin, jika kalian ditanya
“Apa sih nama situs yang sering membahas mengenai game?”
Saya yakin, sebagian besar orang akan menjawab beberapa situs besar saja seperti Tech In Asia, Jalan Tikus, Kotak Game dan mungkin hanya itu saja! Karena memang tak banyak situs yang mau membahas dunia video game.
Coba deh kita tengok produk Google yang lainnya seperti Youtube. Di dalam Youtube, banyak sekali bertebaran youtuber gamer. Tapi mengapa sangat sedikit jumlah game blogger?
Apakah menulis review dan berita mengenai video game dianggap tidak penting?
Entahlah..
Padahal diluar sana banyak sekali orang yang mencari review, tips dan trik dalam bermain game. Sebut saja game Clash Of Clans yang sangat tenar di tahun 2015. Ketika memasukkan keyword “Clash of Clans” di dalam search engine, kita bisa menemukan beberapa topik yang sering di cari banyak orang *dalam arti gamer*
Atau kita semua bisa mencontoh dan menengok salah satu artikel saya yang telah saya rilis kemarin lusa, yang berjudul Review Saga Go.
Hanya bermodalkan share and share di beberapa grup Blogger dan Gamer indonesia, dalam dua hari saya sukses meraih 700 pageview. Cukup fantastis bukan?
Lalu Apa Sih Penyebab Blogger Tidak Ingin Membahas Dunia Game?
Apakah karena bahan review yang terbatas?
Saya rasa tidak! Bahkan portal berita besar seperti Tech In Asia pun tidak pernah kehabisan bahan berita mengenai dunia game. Banyak game yang dapat kita bahas, mulai dari perkembangan game PC, game android, ataupun game console.
Dan dari pengalaman saya, sampai hari ini saya bahkan tidak pernah kehabisan ide untuk mereview game karena saking banyaknya game yang tersedia di PlayStore. Padahal game yang akan saya review itu hanya berbasis Android. Itupun daftar review di notepad sudah melimpah ruah!
Terkadang saya bahkan harus dibuat bingung dalam memilih game mana yang akan saya review terlebih dahulu. Dan untuk mengakali hal itu, saya memiliki trik tersendiri.
Biasanya saya akan bertanya kepada para gamer mengenai “game terbaik” versi mereka dan bertanya apa sebabnya. Setelah itu, saya akan membuat suatu thread perbadingan antara Game A dan Game B, dan game yang mendapatkan respon terbanyak akan saya mainkan selama beberapa hari dan membaut reviewnya di blog ini. Cukup mudah bukan caranya?
Oh iya, bukankan mereview hal yang kita cintai itu adalah hal yang mengasyikan? Lalu kenapa masih ragu untuk jadi Game Blogger?
Bahkan tidak menutup kemungkinan, kita bisa saja di undang dalam acara launching game dan dapat menikmati game sebagai Beta Tester.
Percaya atau tidak, sampai hari ini saya menantikan saat dimana saya dipilih oleh pengembang game sebagai seorang beta tester. Ya, karena menjadi seorang beta tester pun memiliki kebanggan tersendiri.
Lalu Apakah Semua Niat dan Usaha Saya Itu Sudah Cukup Untuk Menjadi Game Blogger?
Selama seminggu saya mencoba untuk konsisten memainkan game yang akan saya review, dan apakah kalian tahu, untuk menciptakan sebuah postingan review game itu butuh jalan yang panjang.
Terkadang waktu 3 hari yang saya gunakan untuk mencoba permainan baru yang akan saya review dirasa sangat kurang, alhasil jadwal posting artikel jadi mengendur. Bahkan bisa saja, dalam sebulan saya hanya bisa membuat 4 postingan tentang Review Game. Padahal seperti yang saya bilang, bahwa sebenarnya kita tidak akan kehabisan bahan untuk mereview sebuah game namun waktu akan menjadi halangan untuk kita, terutama untuk kamu calon Game Blogger yang tak memiliki waktu rehat.
Saya juga pernah membaca artikel di sebuah situs yang memberitakan kisah seorang Game Blogger dari Tech In Asia. Sepenggal inti dari berita itupun masih tertanam di benak saya. Yang saya ingat, Game Blogger itu mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar ketika kamu memainkan sebuah game dengan kenyataan bahwa kamu harus mereview game itu dikemudian hari dengan bermain game secara bebas selama 24 jam.
Lalu apa sih makna dari perkataan Game Blogger itu?
Dari apa yang saya terjemahkan, ia mencoba mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang besar ketika kamu bermain game sambil dibayar karena tuntutan pekerjaan dengan bermain game yang terkesan “semau gue”
Ketika kamu bermain game dengan kesadaran bahwa ada deadline di depan mata, maka kamu harus cepat menyelesaikan game itu. Dan cepat saja tidak cukup! Ketika ini semua berhubungan dengan pekerjaan maka kamu harus menjadi kritis dalam menilai game itu. Bisa jadi masa depan game tersebut tergantung pada tulisan yang kamu buat, maka jadilah kritis dan berikan nilai yang sepantasnya.
Oh iya, ada yang hampir kelupaan. Ini berhubungan dengan masalah nilai menilai. Saya sering kali mendapati bahwa antara game blogger yang satu dengan yang lainnya memberikan nilai dan respon yang berbeda terhadap suatu game. Dan percaya atau tidak, ini semua bisa saja di sebabkan oleh mood dan kecocokan. Contohnya begini, ketika game blogger yang menyukai game berbasis MMORPG dengan kualitas grafis tinggi diminta untuk mereview game nostalgia ala Metal Slug, maka akan terjadi ketidak-relevannan dalam memberikan sebuah review. Yang mana nilai kepuasan akan grafis kualitas tinggi tidak di dapakan pada game nostalgia. Nah, jika kamu mendapati kejadian ini saya harap kamu bisa memaklumi hal ini.
Oke, kita lanjutkan ya..
Selain masalah deadline yang tidak terselesaikan, masalah pada jumlah kuota pun menjadi momok mengerikan untuk sebagian gamer, contohnya saya. Beberapa game MMORPG yang tergolong berat pun memaksa saya untuk berfikir berkali-kali untuk mendownloadnya. Sebut saja Clasher, Nitoryu, Heroes of Order & Chaos, Vainglory dan lainnya.
Terkadang saya harus memutar otak untuk mendownload game itu, saya memaksa diri membawa smartphone ke sekolah karena memiliki jaringan Wifi yang cepat, padahal resiko smartphone disita pun sangat besar.
Namun terlepas dari game diatas, masih banyak kok game yang sizenya tidak sampai bergiga-giga namun kualitasnya patut diacungi jempol. Jadi bagi kamu yang takut kuota Internetnya habis karena untuk bermain game, silakan beralih ke game offline. Di playstore ada banyak kok, tinggal dipilih saja yang sesuai dengan hati.
Masalah terakhir yang kadang menjadi beban fikiran itu Device atau Perangkat. Sebagai game blogger ataupun seorang gamer, ada saatnya dimana kita itu “pingin banget” memainkan game dengan kualitas grafis yang aduhai minta dibelai *apaan sih?*
Dan kadang pula saya menemui pernyataan dan pertanyaan seperti ini di kolom komentar PlayStore,
“Ini game apaan sih? Makan kuota aja banyak tapi ngelag mulu, gk guna!”
“F*ck ini game gak bisa dimainin, keluar mulu. Yang lain, jangan donlot”
“Min, kok sekarang game ini sering eror sih? Semenjak di update jadi sering keluar sendiri”
Sebenarnya masalah seperti ini bukan sepenuhnya salah si Developper, tapi salahnya si User. Perangkat yang gak mumpuni, tapi dipaksa untuk mainin gamenya, ya begitulah jadinya.. Game jadi keluar sendiri, dan akhirnya gak bisa dimainnin. Galau deh, rugi kuota dong!
Makanya, ada baiknya kita itu memperhatikan minimal spesifikasi suatu game. Jelas-jelas ada game yang mempersyaratkan RAM minimal 1 GB, tapi user RAM 512 MB tetap maksa ikutan main game, kan gak sinkron jadinya..
Kalau saya sendiri sih, sangat nyaman pakai Asus Zenfone 2 Laser ZE601KL. Berbekal smartphone hadiah Lomba Blog, kini saya bisa lumayan tenang ketika memainkan game yang berat karena RAM nya sendiri sudah lumayan yaitu 3 GB dengan GPU 1.7 GHZ
Jadi kalau untuk saya sih device sudah gak jadi masalah. Yang jadi masalah itu ketika saya ingin mereview game PC seperti DOTA 2, sedangkan spesifikasi laptop saya jauh dari jangkauan, hehehe
Inilah cerita saya mengenai Keinginan Untuk Menjadi Game Blogger. Dan dengan terbitnya postingan ini, saya akan menambahkan label Review Game di navigasi atas. Saya sendiri akan mencoba untuk konsisten setidaknya sebulan sekali memposting tentang Review Game. Karena mereview itu butuh waktu! Saya harap teman-teman semua suka dengan apa yang saya bahas, dan bila perlu kita semua bisa memainkan game dengan bersama-sama dan membentuk guild baru.
Sekian dari saya, terimakasih telah membaca artikel ini.
Salam, Ardi And Word