Apakah Saya Pantas Menjadi Seorang Blogger?
Rabu, April 13, 2016
Ardi And Word - Sampai detik ini aku tak yakin apakah aku layak untuk menjadi seorang blogger. Berat sekali rasanya untuk menjadi seorang blogger yang hidup di tengah-tengah desa serba tertinggal. Banyak hal yang telah aku korabnkan demi menjadi seorang blogger sampai detik ini. Mulai dari mengurangi jam bermain, mengurangi jam belajar, memperbanyak membaca, menjadi Wifi Hunter, dan yang lebih parah lagi adalah menguras isi dompet demi membeli sebuah netbook. Rasanya akna sangat sia-sia jika ku harus berhenti menjadi seorang blogger. Mungkin hal inilah yang menjadi penyebab mengapa aku masih bertahan menjadi seorang blogger sampai sekarang. Tapi jujur, sesuai isi postingan ini terkadang aku merasa bahwa “Aku Tidak Layak Menjadi Seorang Blogger”
Mengapa demikian?
Aku sendiri mash bingung mengapa pikiran kotor yang merusak kepercayaan diri ini muncul di benak fikiranku. Apakah ini adalah bagian untuk menjadi seorang blogger? Apakah aku terlalu banyak berfikir dalam hal mempertimbangkan banyak hal? Atau sudah muak dengan dunia perbloggingan ini?
Entahlah, aku sendiri masih bingung sampai detik ini dalam memutuskan layak atau tidak layak diriku menjadi seorang blogger. Kalaupun tak layak menjadi seorang blogger, maka apa alasan diriku tak layak menjadi seorang blogger? Aku sendiri tak pernah berbuat curang, dalam menulis konten pun aku usahakan selalu untuk original. Lalu apa yang membuat aku berfikir bahwa aku tidak layak?
Tulisanku Sangat Buruk
Aku adalah orang yang tak memiliki bakat menulis, namun perkataan seorang blogger sukses yang aku lupa namanya ia pernah berkata “Menulis bukanlah sebuah bakat tapi kemauan”
Nah, dari situlah aku mulai untuk bagaimana cara menulis konten yang baik dan benar. Menurut aku pribadi, di dalam menulis sebuah konten maka aku tak perlu memakai EYD secara penuh, karena aku yakin pengunjung akan kabur karena pembahasan terlalu kaku.
Tapi entah kenapa, aku tak bisa membuat konten yang memuaskan hati dalam sekali buat. Maksudnya begini, aku jujur saja bahwa konten yang aku buat di blog ini kebanyakan dalah tulisan yang sudah dibuat lalu di hapus lalu dibuat kembali lalu di hapus kembali lalu di buat lagi dan seterusnya.
Aku tak pernah puas dengan hasil tulisan yang telah aku buat, termasuk tulisan ini. Entah sudah berapa kali aku menghapus dan memperbaharui tulisan ini. Kemampuanku dalam menulis sangatlah buruk, aku ingin sekali bisa menulis dengan konten yang sangat apik layaknya para blogger yang telah saya follow.
Banyak di antara mereka selalu mengajari dan memberikan tutorial di dalam sebuah postingan berdasarkan kisah nyata yang pernah dialami. Alhasil tulisan mereka begitu mendalam dan sangat membuat haus untuk membaca sampai ending. Awal tahun 2016, adalah awal dimana aku mulai menerapkan apa yang pernah aku pelajar dari para blogger master. Walau seua konten yang ada di bog ini bedasarakan kisah nyata dan tutorial yang pernah saya alami, namun aku merasa aku masih sangat buruk dalam menyajikan sebuah konten berkualitas. Bahkan tulisan ini pun jauh dari kata konten berkualitas.
Namun disisi lain banyak sekali blogger diluar sana yang dengan sopannya bertanya bagaimana cara Mereview yang baik, membuat artikel yang baik seperti yang tersaji di blog ini. Aku hanya bisa memincingkan mata ketika aku melihat pesan yang mereka kirim. Apakah tulisanku bagus untuk mereka? Atau mereka sedang mengejekku.. Gak tau ah.. Bagaimana menurutmu?
Dilema Google Adsense
Siapa sih blogger kondang yang kenal dengan situs iklan terbesar di dunia ini? Saya yakin banyak diantara kalian yang mengharapkan bisa menjadi publisher Adsense. Tapi entah kenapa saya gak pernah berfikir untuk menjadi salah satu publisher adsense ini. Apakah saya yang bodoh atau saya yang terlalu sabar? Pernah suatu hari ada yang berkomentar di blog ini di dalam sebuah postingan *saya lupa* dan dengan mudahnya ia mencuit kalimat seperti ini.
“Wah, blog ini bagus ya? Tampilan bagus dan traffic kayaknya juga bagus.. Tapi sayang gak ada iklan GA”
Woii!!! Saya jadi blogger karena iklan Google Adsense, sampai sekarang saya masih fokus untuk menjadi salah satu blogger terkenal dengan traffic yang tinggi. Jika semua itu terwujud, mungkin saya akan mencoba untuk melirik pesona Google Adsense ini yang menyebabkan banyak orang senang dan menangis karena-nya. Lalu apakah blog ini sudah pantas untuk dipasang iklan Adsense?
Mungkin belum..
Gebyar Blog Competition
Kian hari blogger makin disuguhkan dengan banyaknya blog competition yang bertaburan dimana-mana.
Hadiahnya pun sangat patut untuk diperjuangkan, mulai dari uang, smartphone, laptop ataupun sekedar merchandise unik. Entah kenapa semangat saya semakin menggebu-gebu ketika ada info lomba blog. Hal ini mungkin karena kemenangan yang sempat saya dapatkan di awal tahun 2016 lalu. Ketika ada Lomba Blog di Perguruan Tinggi Teknokrat saya mencoba ikut dengan segala persiapan yang dadakan, lagian itu adalah lomba blog pertama untuk saya, namun sisi serakah juga muncul. Ketika persiapan Lomba Blog Teknokrat belum kelar saya memutuskan untuk mengikuti Lomba Blog Acer Liquid Z320 yang santer di awal tahun 2016. Jadi kedua lomba yang saya ikuti jelas saling tumbur-menabrak. Artikel terkesan sedikit namun di support grafis yang sudah lumayan-lah.. Tapi ketika Acer Liquid Z320 telah merilist nama pemenang, dengan bangga saya amsyooonggg!!! Alias tak memperoleh gelar apapun.. Mungkin hal ini yang menjadi motivasi saya ketika mengikuti lomba berikutnya di Teknorat, 2 Hari terakhir saya mencoba untuk tampil all out. 2 Hari bukanlah hari yang lama, namun waktu itu sangat berharga untukku. Ketiga saya mau berusaha dan tampil all out kemenangan pasti akan datang. Yes! Di Blog Competition yang kedua saya berhasil mendapatkan Juara 3. Itu benar-benar membanggkan untukku yang masih awam. Hanya bermodal artikel original dan grafis semaksimal mungkin saya berhasil menggeser master yang konon katanya selalu menang. Pokoknya itu sangat membanggakan. Bahkan ketika aku masih menulis postingan ini aku memiliki 3 artikel yang sedang menanti gelar Juara.
Nah, dengan penampilan yang all out semoga saya bisa membawa hadiah dari sana, Amin. Oh iya, uniknya artike itu di buta dalam waktu sehari saja berserta InfoGrafis didalamnya… Mngkin hal seperti inilah yang bisa membaut saya menjadi semangat dalam menjalani dunia blogging.
Tapi apakah saya benar pantas menjadi seorang blogger? Hmm, tak tahu.. Bisa jadi ini adalah efek dari ke-labil-an remaja umur 17 Tahun. Hmm,,.. Rasanya itu bisa jadi penyebabnya, Menurut Mu?
Terima kasih telah membaca artikel Apakah Saya Pantas Untuk Menjadi Blogger?
Salam, Ardi And Word